Minggu, 18 Maret 2012

link buat avira premium sampai tanggal 1 Mei 2012 cuy silahkan sedot




Jumat, 09 Maret 2012


JOGJA MACET??


Saya asli orang jogja. Jogja mengalami beberapa perubahan besar, terutama dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Sedikit catatan saya terhadap lalu lintas jogja, jogja yang semakin ramai dan macet akan kendaraan bermotor ini ada beberapa aspek pendukung:
1.      Semakin gampangnya mendapatkan kendaraan baik tunai maupun kredit
Penyebabnya mungkin ada 2 kemungkinan, orang jogja yang bertambah kaya atau orang “kurang mampu” yang memaksakan diri untuk kredit beli kendaraan, dikarenakan gampangnya syarat untuk kredit saat ini ( yang menurut saya tidak sehat) .
Beberapa keuntungan membeli tunai :
  • Tidak berhutang pada siapa pun
  • Tidak perlu membayar bunga kredit
  • Langsung mendapatkan hak-hak secara utuh (STNK dll)
  • Proses jual beli selesai setelah pembayaran, tidak ada beban lagi
Kalau membeli secara kredit :
·         Jelas kita bisa menikmati kendaraan dengan cepat dengan cicilan, tetapi jangan melupakan total harga yang kita bayar bisa melambung/JAUH LEBIH MAHAL kalau ditotalkan. Jangan percaya dengan bunga kredit 0%, hitung dulu total berapa yang anda bayar, pasti harganya lebih mahal dari kita membeli secara TUNAI
·         Ada beban tersendiri, contohnya  kalau kita KREDIT, belum juga kredit lunas, kendaraan kita sudah hilang. Beban jadi dobel, disamping kita kehilangan kendaraan juga kita masih harus membayar hutang/kredit kita. Jadi kita harus membayar sesuatu yang sudah bukan menjadi milik kita.
·         Jangan nekat kredit kalau buat hidup saja susah, pintar-pintarlah menghitung pengeluaran anda, karena pengeluaran kita bukan saja untuk keperluan pokok saja, tapi keperluan lain yang bersifat mendesak.
Saran saya tadi hanya untuk kendaraan pribadi ya, mungkin lain cerita kalau mau KREDIT kendaraan buat usaha, yang mungkin hitung-hitungan untungnya lebih besar kalau kita kredit, karena bisa langsung digunakan buat usaha.
Saya pribadi menyarankan membeli kendaraan  TUNAI, karena resiko lebih kecil daripada membeli secara kredit. Kalau ibarat peribahasa “berakit-rakit kita kehulu, berenang kita ketepian, bersakit dahulu baru senang kemudian

2.      Banyaknya parkir liar/ilegal di tempat yang bukan seharusnya seperti trotoar
Terlepas dari kasus diatas, semakin kita mobile ke tempat lain menggunakan kendaraan kita, semakin kita banyak mengeluarkan uang, terutama untuk parkir kendaraan. Sudah beberapa kali saya mendapatkan masalah dengan tukang parkir. Banyak tukang parkir yang menyebalkan.
1.      Kadang minta karcis ga dikasih, padahal itu kan bukti pembayaran
2.      Kadang harga yang dibayar tidak sesuai dengan harga yang tertera di karcis
3.      Kadang tukang parkir ga mau bantuin kita ngeluarin motor,ga ngurusin motor kita kalo keujanan ato kepanasan
4.      Kadang kala kalau parkir ilegal mesti ambil tempat yang emang bukan tempat parkir, seperti trotoar ( TEMPAT JALAN PEJALAN KAKI )
Saran buat pengguna jasa parkir.
1.      Mintalah karcis parkir sebelum anda meninggalkan kendaraan anda, mintalah karcis yang baru ( BUKAN YANG BEKAS )
2.      Jangan buru-buru membayar parkir, mintalah tukang parkir membantu mengeluarkan kendaraan anda dulu, baru membayar parkir.
3.      Bayarlah parkir sesuai dengan harga yang tertera di karcis parkir, kalau tukang parkir minta lebih JANGAN MAU, beranikanlah diri anda untuk menentang
INGAT, RATA-RATA PARKIR LIAR ITU DIKUASAI PREMAN!!

3.      Semakin gampangnya mendapatkan SIM secara legal padahal belum tentu itu bisa mengendarai kendaraan.
Saya sendiri terheran, saya pernah mengikuti pendaftaraan SIM secara masal ya, dan saya kaget juga ketika disitu tidak ada tes sama sekali dan cuma cek kesehatan. Padahal bayangan saya selama ini bakalan ada tes mengendarai dan ternyata tidak ada. Ketika saya tanya kepada pak polisinya katanya memang tidak ada tes mengemudi, hanya diambil beberapa saja sebagai sampel dan formalitas. Perpanjang SIM pun juga demikian. TIDAK ADA TES MENGEMUDI. Ya wajar aja kalau punya SIM saja belum tentu bisa mengendarai kendaraan, apalagi yang tidak punya.itulah yang menyebakan jalan semakin sumpek dan rawan kecelakaan.

4.      Proyek yang terbengkalai
Bukan rahasia umum lagi ketika dinas terkait sedang melakukan perbaikan jalan atau gedung di sekitar jalan, mesti ada saja sisa bahan bangunan ang sengaja ditinggalkan yang tentu saja sangat membahayakan pengendara.
5.      Lampu APILL atau lampu lalu lintas yang sering eror
Jelas banget setiap melintas di perempatan yang ada lampu lalin nya mesti itungannya kacau, itu sering banget terjadi. Tetapi disarankan tetap waspada dan matikan mesin sambil menunggu untuk menghemat BBM.
6.      Transportasi umum yang kurang mendukung
Seperti yang kita tahu, di Jogja sendiri ada banyak transportasi umum yang diantaranya masih kurang tertib. Bus kota/atau apapun itu namanya masih sering menjemput/menurunkan penumpang di sembarang tempat. Mungkin disini ada kedua belah pihak yang mungkin tidak merasa salah. Yang pertama penumpang yang memang sengaja minta diturunkan dipinggir jalan(di area terlarang) dan sopir yang memang sengaja menurunkan dan memang mustahil kebiasaan itu dihilangkan kalau kedua belah pihak tersebut tidak sadar diri.


Sejauh ini saya tidak menghimbau kepada pembaca untuk melakukan hal yang saya himbau di atas, tetepi saya berusaha memulai dari diri saya sendiri